Turotorial Cara Menggunakan WampServer

Senin, 17 April 2017

Sistem Basis Data Tentang Pembayaran SPP



SISTEM BASIS DATA

Oleh :
Hutomo Wicaksono  (SKP 16.1)


Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer
(STEKOM)



1. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memicu banyak kalangan untuk
mencari alternatif pemecahan masalah dibidang teknologi sistem informasi. Penggunaan
komputer sebagai alat Bantu menyelesaikan pekerjaan dibidang teknologi sistem
informasi makin marak dan berkembang disegala bidang. Komputer dirasa memiliki
banyak keunggulan, alasanya komputer dapat diprogram sehingga dapat disesuaikan
dengan keinginan pemakainya.
Kemudahan pemrograman komputer yang terus dikembangkan sehingga lebih
mendekati dengan bahasa manusia ( high level langueage) telah turut serta
mempengaruhi penggunaan komputer sebagai alat Bantu pekerjaan manusia. Bahasa
pemrograman yang semakin banyak dan berkembang saat ini memberikan pilihan bagi
programmer untuk memilih bahasa pemrograman mana yang tepat untuk membangun
sebuah aplikasi.
STEKOM  adalah perkuliahan yang selalu ingin mengikuti
perkembangan teknologi informasi yang sedang berkembang. Bidang administrasi
keuangan yang selama ini masih terasa sulit untuk dikerjakan karena masih
menggunakan cara manual. Sehingga informasi yang dihasilkan terkadang masih
mengalami kekeliruan dan keterlambatan pembuatan laporan. Hal ini disebabkan
terbatasnya sumber daya manusia dan banyaknya data yang dikelola. Dalam hal ini
tentunya proses pengolahan harus diolah secara efektif, efisien dan proses penolahan
data yang dijalankan harus mudah dalam pengisian data, pemprosesan data dan
pelaporannya. Sedangkan ditinjau dari kefektifan sebuah sistem baik dari segi manfaat,
biaya, maupun waktu yang digunakan, kesemuanya itu harus dapat mendukung
tercapainya pemenuhan akan informasi pengolahan data yang berkualitas.


Analisis Sistem
3.2.1 Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam tahap analisis
sistem. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai sistem pembayaran SPP siswa pada
STEKOM  penulis menemukan beberapa masalah antara lain :
1. Pendataan siswa yang wajib membayar dilakukan secara manual yaitu dengan mencatatkan
pada sebuah buku induk.
2. Bila terjadi transaksi pembayaran, petugas harus menuliskan data siswa yang membayar
kedalam sebuah buku, serta bukti pembayaran berupa kartu bayar ditulis secara
manual, yang menyebabkan kurang cepatnya pelayanan terhadap siswa.
3. Karena pencatatan dilakukan secara manual, jadi keamanan data sering tidak bisa dijaga
sering terjadi kehilangan data, sehingga menimbulkan kesalahan pada proses
pembuatan laporan.
4. Selain itu juga jika siswa kehilangan kartu bayar, maka petugas akan kesuliatan untuk
mengetahui jumlah yang sudah dibayarkan oleh siswa.

3.2.2 Analisis PIECES
Alat ukur yang digunakan untuk menentukan proses pentelesaian masalah yaitu
dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada 6 aspek yang dikenal dengan analisis
PIECES , meliputi :
1. Performance ( kinerja )
Analisis kinerja adalah kemampuan atau peningkatan terhadap kinerja (hasil
kerja) sistem yang baru sehingga menjadi efektif . Kinerja dapat diukur dari Throughput
7
dan Response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan oleh
suatu sistem tertentu. Response time yaitu waktu yang dapat dibutuhkan oleh sistem
untuk memberikan jawaban dan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan.
Melihat kondisi pada STEKOM, dalam memproses pengolahan data
pembayaran masih kurang efektif jika ditinjau dari Throughput dan Response time.
Berikut beberapa hal yang terjadi akibat kelemahan kinerja sistem :
· Jumlah beban kerja yang harus ditanggung oleh petugas lebih besar karena
transaksi pembayaran masih manual.
· Pencarian data dan proses transaksi pembayaran serta pelaporan memerlukan
waktu lama.
Penerapan sistem baru sangat memungkinkan dapat meningkatkan kinerja
petugas, karena sistem yang baru dirancang sedemikian rupa sehingga mampu
meningkatkan kinerja dari petugas dalam melakukan pengolahan data pembayaran.
2. Information ( informasi )
Informasi merupakan suatu hasil dari data yang diolah sedemikian rupa sehingga
mempunyai manfaat bagi yang menerimanya. Informasi yang baik adalah informasi yang
diphasilkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna. Beberapa hal yang menjadi
strandar kualitas informasi adalah akurat, tepat waktu dan relevan. Nilai dari informasi
ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi
dikatakan benilai bila manfaat lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.
Pada STEKOM masih banyak hal yang kurang efektif dalam penyajian
informasi pembayaran. Misalkan penyajian laporan pembayaran, hal ini sangat
mempengaruhi kualitas informasi. STEKOM  juga masih mggunakan
pengolahan data secara manual, sehingga informasi yang dihasilkan sering mengalami
keterlambatan dikarenakan jumlah data yang cukup banyak. Dengan menggunakan
sistem yang baru diharapkan akan mampu menyajikan informasi yang relevan ,akurat
dan tepat waktu.
3. Economy ( ekonomi )
Analisis ekonomi merupakan analisis yang berhubungan dengan masalah
keuangan organisasi/perusahaan. Pada analisis ekonomi dilakukan analisis terhadap
biaya-biaya operasional yang dikeluarkan setiap tahunnya. Tujuan dari analisis ini adalah
untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan tetapi kegiatan tetap berjalan.
Pada STEKOM untuk menghemat pengeluaran biaya, maka harus
mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Pada sistem yang lama
yaitu masih menggunakan secara manual akan meyebabkan pembengkakan biaya, hal
ini dikarenakan banyak alat tulis dan buku yang digunakan untuk pencatatan
pembayaran. Sedangkan pada sistem baru akan mengurangi buku dan alat tulis,
8
sehingga akan dapat menghasilkan manfaat sesuai biaya yang dikeluarkan. Meskipun
pada awalnya untuk mendapatkannya diperlukan biaya yang cukup mahal tetapi manfaat
yang dirasakan dikemudian hari akan lebih besar
4. Control ( pengendalian )
Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan. Keberadaannya
diperlukan untuk menghindari dan mendeteksi kesalahan pada sistem serta untuk
menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya pengendalian maka jika ada
bagian yang mengalami gangguan akan segera diperbaiki.
Pada STEKOM pengendalian terhadap sistem yang ada belum dilakukan
secara maksimal, salah satunya kurangnya konrol terhadap kesalahan pencatatan dan
kamanan data pembayaran. Hal tersebut dikarenakan pencatatan data pembayaran
masih manual. Dengan adanya perbaikan sistem diharapkan dapat dilakukan
pengendalian terhadap kesalahan pencatatan data pembayaran.
5. Efficiency ( efisiensi )
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber dayua tersebut digunakan
secara maksimal. Efisiensi berbeda dengan ekonomis, bila ekonomis berhubungan
dengan jumlah sumberdaya yang digunakan. Efisiensi dapat diukur dengan
membandingkan antara output dan input.
Pada STEKOM  masih terlihat ketidak efisienan didalam melakukan
pengolahan data pembayaran. Hal ini dikarenakan sistem yang ada saat ini kurang
mengoptimalkan fasilitas yang ada, pemanfaatan komputer sebagai media pengolahan
data belum digunakan secara maksimal. Sistem baru yang akan diterapkan merupakan
perbaikan dari sistem lama,dengan memanfaatkan penggunaan komputer secara
maksimal akan mampu meningkatkan efisiensi dalam melakukan pengolahan data.
6. Service ( pelayanan )
Pada sebuah sekolah pelayanan siswa sangatlah penting. Karena dengan
pelayanan yang baik maka siswa merasa nyaman, sehingga tidak akan mengganggu
proses kegiatan belajar mengajar.
Pada STEKOM  peningkatan pelayanan tersebut dapat dilakukan melalui
pengolahan data pembayaran yang selama ini terkesan lambat. Dengan sistem baru
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan menjadi lebih cepat dan akurat dalam
penyajian informasi yang dibutuhkan.
3.2.3 Analisis Kelayakan Sistem
Anlisis kelayakan menjelaskan apa saja yang digunakan untuk menentukan
kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan.
Dari analisis kelayakan ini diperoleh apakah proyek nantinya layak untuk diteruskan
9
sehingga mampu memberikan manfaat yang ingin diperoleh dimasa yang akan datang
ataukah sebaiknya ditunda.
1.      Identifikasi Sumber Data dan Informasi
a.       Identifikasi Sumber Data
                                    (1)   Siswa 
                                    (2)   Admin
(3)   Transaksi
b.      Identifikasi Tujuan Informasi
(1)   Siswa
(2)   Admin
(3)   Kepala Sekolah
NORMALISASI
Normalisasi adalah proses pengelompokan atribute-atribute dan suatu relasi sehingga membentuk WELL-STRUKTUR RELATION13. Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Well Structure Relation adalah sebuah relasi dengan jumlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukan INSERT, DELETE dan MODIFY terhadap baris-baris data pada relation tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSISTENSI DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
2. Tujuan normalisasi

Dengan normalisasi kita ingin mendesain database relational yang terdiri dari tabel-tabel berikut14:
a. Berisi data yang diperlukan
b. Memiliki sedikit mungkin redundansi.
c. Mengakomodasi banyak nilai untuk tipe data yang diperlukan
d. Mengefisiensikan update
e. Menghindari kemungkinan kehilangan data secara tidak disengaja/tidak diketahui.

Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal ketiga adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, “deletion anomalies”, “update anomalies”. Insertion anomalies adalah sebuah kesalahan dalam penempatan informasi entry data baru keseluruh tempat dalam data base dimana informasi disimpan. Dalam database yang telah dinormalisasi, proses pemasukan suatu informasi baru hanya perlu dimasukan ke dalam satu tempat. Deletion anomalies adalah sebuah kesalahan dalam penghapusan suatu informasi dalam database harus dilakukan dengan penghapusan informasi dari beberapa tempat dalam database. Dalam database yang telah dinormalisasi, penghapusan suatu informasi hanya perlu dilakukan dalam satu tempat dalam database tersebut. Dalam perspektif Normalisasi, sebuah basis data dapat dikatakan baik, jika setiap tabel yang menjadi unsur pembentukan basis data tersebut juga sudah berada dalam keadaan baik atau normal. suatu table dapat dikatakan baik (efisien) atau normal, jika telah memenuhi 3 kriteria berikut:
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (lossless-join decomposition)
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsioanal pada saat perubahan data (dependency preservation)
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF)

1)      Bentuk Tidak Normal
No_Siswa
Nama_Siswa
Alamat
Tgl_lahir
Tpt_lahir
Jenis_kelamin
Agama
Usia
No_hp
 
Nama_Admin
Nama_Admin
Jumlah_Bayar
Total_Bayar




2)      Bentuk Normalisasi I



3)      Bentuk Normalisasi II
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada dalam bentuk normal kedua. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

  DATABASE


1)      Tabel Siswa
Tabel Siswa digunakan untuk menampung data siswa
 

2)      Tabel Pembayaran
Tabel Pembayaran digunakan untuk menampung data pembayaran
3)      Tabel Admin
Tabel Pinjam digunakan untuk menampung data admin
4)      Tabel Tungakan
Tabel tunggakan digunakan untuk menampung data Tunggakan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar