SISTEM BASIS DATA
Oleh
:
Hutomo
Wicaksono (SKP 16.1)
Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer
(STEKOM)
1.
Pendahuluan
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memicu banyak kalangan untuk
mencari alternatif
pemecahan masalah dibidang teknologi sistem informasi. Penggunaan
komputer sebagai
alat Bantu menyelesaikan pekerjaan dibidang teknologi sistem
informasi makin
marak dan berkembang disegala bidang. Komputer dirasa memiliki
banyak keunggulan,
alasanya komputer dapat diprogram sehingga dapat disesuaikan
dengan keinginan
pemakainya.
Kemudahan
pemrograman komputer yang terus dikembangkan sehingga lebih
mendekati dengan
bahasa manusia ( high level langueage) telah turut serta
mempengaruhi
penggunaan komputer sebagai alat Bantu pekerjaan manusia. Bahasa
pemrograman yang
semakin banyak dan berkembang saat ini memberikan pilihan bagi
programmer untuk
memilih bahasa pemrograman mana yang tepat untuk membangun
sebuah aplikasi.
STEKOM adalah perkuliahan yang selalu ingin mengikuti
perkembangan
teknologi informasi yang sedang berkembang. Bidang administrasi
keuangan yang
selama ini masih terasa sulit untuk dikerjakan karena masih
menggunakan cara
manual. Sehingga informasi yang dihasilkan terkadang masih
mengalami
kekeliruan dan keterlambatan pembuatan laporan. Hal ini disebabkan
terbatasnya sumber
daya manusia dan banyaknya data yang dikelola. Dalam hal ini
tentunya proses
pengolahan harus diolah secara efektif, efisien dan proses penolahan
data yang
dijalankan harus mudah dalam pengisian data, pemprosesan data dan
pelaporannya.
Sedangkan ditinjau dari kefektifan sebuah sistem baik dari segi manfaat,
biaya, maupun waktu
yang digunakan, kesemuanya itu harus dapat mendukung
tercapainya pemenuhan akan informasi
pengolahan data yang berkualitas.
Analisis
Sistem
3.2.1
Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi
masalah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam tahap analisis
sistem. Dari hasil
penelitian yang dilaksanakan mengenai sistem pembayaran SPP siswa pada
STEKOM penulis menemukan beberapa masalah antara lain
:
1. Pendataan siswa
yang wajib membayar dilakukan secara manual yaitu dengan mencatatkan
pada sebuah buku
induk.
2. Bila terjadi
transaksi pembayaran, petugas harus menuliskan data siswa yang membayar
kedalam sebuah
buku, serta bukti pembayaran berupa kartu bayar ditulis secara
manual, yang
menyebabkan kurang cepatnya pelayanan terhadap siswa.
3. Karena
pencatatan dilakukan secara manual, jadi keamanan data sering tidak bisa dijaga
sering terjadi
kehilangan data, sehingga menimbulkan kesalahan pada proses
pembuatan laporan.
4. Selain itu juga
jika siswa kehilangan kartu bayar, maka petugas akan kesuliatan untuk
mengetahui jumlah
yang sudah dibayarkan oleh siswa.
3.2.2
Analisis PIECES
Alat ukur yang
digunakan untuk menentukan proses pentelesaian masalah yaitu
dengan melakukan
peningkatan-peningkatan pada 6 aspek yang dikenal dengan analisis
PIECES , meliputi :
1. Performance (
kinerja )
Analisis kinerja
adalah kemampuan atau peningkatan terhadap kinerja (hasil
kerja) sistem yang
baru sehingga menjadi efektif . Kinerja dapat diukur dari Throughput
7
dan Response
time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan
oleh
suatu sistem
tertentu. Response time yaitu waktu yang dapat dibutuhkan oleh sistem
untuk memberikan
jawaban dan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan.
Melihat kondisi
pada STEKOM, dalam memproses pengolahan data
pembayaran masih
kurang efektif jika ditinjau dari Throughput dan Response time.
Berikut beberapa hal
yang terjadi akibat kelemahan kinerja sistem :
· Jumlah beban
kerja yang harus ditanggung oleh petugas lebih besar karena
transaksi
pembayaran masih manual.
· Pencarian data
dan proses transaksi pembayaran serta pelaporan memerlukan
waktu lama.
Penerapan sistem
baru sangat memungkinkan dapat meningkatkan kinerja
petugas, karena
sistem yang baru dirancang sedemikian rupa sehingga mampu
meningkatkan
kinerja dari petugas dalam melakukan pengolahan data pembayaran.
2. Information (
informasi )
Informasi merupakan
suatu hasil dari data yang diolah sedemikian rupa sehingga
mempunyai manfaat
bagi yang menerimanya. Informasi yang baik adalah informasi yang
diphasilkan dapat
memenuhi keinginan dari pengguna. Beberapa hal yang menjadi
strandar kualitas
informasi adalah akurat, tepat waktu dan relevan. Nilai dari informasi
ditentukan oleh dua
hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi
dikatakan benilai
bila manfaat lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.
Pada STEKOM masih
banyak hal yang kurang efektif dalam penyajian
informasi
pembayaran. Misalkan penyajian laporan pembayaran, hal ini sangat
mempengaruhi
kualitas informasi. STEKOM juga masih
mggunakan
pengolahan data
secara manual, sehingga informasi yang dihasilkan sering mengalami
keterlambatan
dikarenakan jumlah data yang cukup banyak. Dengan menggunakan
sistem yang baru
diharapkan akan mampu menyajikan informasi yang relevan ,akurat
dan tepat waktu.
3. Economy (
ekonomi )
Analisis ekonomi
merupakan analisis yang berhubungan dengan masalah
keuangan
organisasi/perusahaan. Pada analisis ekonomi dilakukan analisis terhadap
biaya-biaya
operasional yang dikeluarkan setiap tahunnya. Tujuan dari analisis ini adalah
untuk meminimalkan
biaya yang dikeluarkan tetapi kegiatan tetap berjalan.
Pada STEKOM untuk
menghemat pengeluaran biaya, maka harus
mengoptimalkan
penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Pada sistem yang lama
yaitu masih
menggunakan secara manual akan meyebabkan pembengkakan biaya, hal
ini dikarenakan
banyak alat tulis dan buku yang digunakan untuk pencatatan
pembayaran.
Sedangkan pada sistem baru akan mengurangi buku dan alat tulis,
8
sehingga akan dapat
menghasilkan manfaat sesuai biaya yang dikeluarkan. Meskipun
pada awalnya untuk
mendapatkannya diperlukan biaya yang cukup mahal tetapi manfaat
yang dirasakan
dikemudian hari akan lebih besar
4. Control (
pengendalian )
Pengendalian dalam
sebuah sistem sangat diperlukan. Keberadaannya
diperlukan untuk
menghindari dan mendeteksi kesalahan pada sistem serta untuk
menjamin keamanan
data dan informasi. Dengan adanya pengendalian maka jika ada
bagian yang
mengalami gangguan akan segera diperbaiki.
Pada STEKOM
pengendalian terhadap sistem yang ada belum dilakukan
secara maksimal,
salah satunya kurangnya konrol terhadap kesalahan pencatatan dan
kamanan data
pembayaran. Hal tersebut dikarenakan pencatatan data pembayaran
masih manual.
Dengan adanya perbaikan sistem diharapkan dapat dilakukan
pengendalian
terhadap kesalahan pencatatan data pembayaran.
5. Efficiency (
efisiensi )
Efisiensi
berhubungan dengan bagaimana sumber dayua tersebut digunakan
secara maksimal.
Efisiensi berbeda dengan ekonomis, bila ekonomis berhubungan
dengan jumlah
sumberdaya yang digunakan. Efisiensi dapat diukur dengan
membandingkan
antara output dan input.
Pada STEKOM masih terlihat ketidak efisienan didalam
melakukan
pengolahan data
pembayaran. Hal ini dikarenakan sistem yang ada saat ini kurang
mengoptimalkan
fasilitas yang ada, pemanfaatan komputer sebagai media pengolahan
data belum digunakan
secara maksimal. Sistem baru yang akan diterapkan merupakan
perbaikan dari
sistem lama,dengan memanfaatkan penggunaan komputer secara
maksimal akan mampu
meningkatkan efisiensi dalam melakukan pengolahan data.
6. Service (
pelayanan )
Pada sebuah sekolah
pelayanan siswa sangatlah penting. Karena dengan
pelayanan yang baik
maka siswa merasa nyaman, sehingga tidak akan mengganggu
proses kegiatan
belajar mengajar.
Pada STEKOM peningkatan pelayanan tersebut dapat dilakukan
melalui
pengolahan data
pembayaran yang selama ini terkesan lambat. Dengan sistem baru
diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan menjadi lebih cepat dan akurat dalam
penyajian informasi
yang dibutuhkan.
3.2.3
Analisis Kelayakan Sistem
Anlisis kelayakan
menjelaskan apa saja yang digunakan untuk menentukan
kemungkinan apakah
pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan.
Dari analisis
kelayakan ini diperoleh apakah proyek nantinya layak untuk diteruskan
9
sehingga mampu
memberikan manfaat yang ingin diperoleh dimasa yang akan datang
ataukah sebaiknya ditunda.
1.
Identifikasi
Sumber Data dan Informasi
a.
Identifikasi Sumber
Data
(1)
Siswa (2) Admin
(3)
Transaksi
b.
Identifikasi Tujuan
Informasi
(1)
Siswa
(2)
Admin
(3)
Kepala Sekolah
NORMALISASI
Normalisasi
adalah proses pengelompokan atribute-atribute dan suatu relasi sehingga
membentuk WELL-STRUKTUR RELATION13. Normalisasi merupakan proses pengelompokan
elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Well
Structure Relation adalah sebuah relasi dengan jumlah kerangkapan datanya sedikit
(Minimum Amount of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi user untuk
melakukan INSERT, DELETE dan MODIFY terhadap baris-baris data pada relation
tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSISTENSI DATA, yang
disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
2.
Tujuan normalisasi
Dengan
normalisasi kita ingin mendesain database relational yang terdiri dari
tabel-tabel berikut14:
a.
Berisi data yang diperlukan
b.
Memiliki sedikit mungkin redundansi.
c.
Mengakomodasi banyak nilai untuk tipe data yang diperlukan
d.
Mengefisiensikan update
e.
Menghindari kemungkinan kehilangan data secara tidak disengaja/tidak diketahui.
Alasan
utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal ketiga
adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, “deletion
anomalies”, “update anomalies”. Insertion anomalies adalah sebuah kesalahan
dalam penempatan informasi entry data baru keseluruh tempat dalam data base
dimana informasi disimpan. Dalam database yang telah dinormalisasi, proses
pemasukan suatu informasi baru hanya perlu dimasukan ke dalam satu tempat.
Deletion anomalies adalah sebuah kesalahan dalam penghapusan suatu informasi
dalam database harus dilakukan dengan penghapusan informasi dari beberapa
tempat dalam database. Dalam database yang telah dinormalisasi, penghapusan
suatu informasi hanya perlu dilakukan dalam satu tempat dalam database tersebut.
Dalam perspektif Normalisasi, sebuah basis data dapat dikatakan baik, jika
setiap tabel yang menjadi unsur pembentukan basis data tersebut juga sudah
berada dalam keadaan baik atau normal. suatu table dapat dikatakan baik
(efisien) atau normal, jika telah memenuhi 3 kriteria berikut:
1.
Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman
(lossless-join decomposition)
2.
Terpeliharanya ketergantungan fungsioanal pada saat perubahan data (dependency
preservation)
3. Tidak
melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF)
1)
Bentuk
Tidak Normal
No_Siswa
Nama_Siswa Alamat Tgl_lahir Tpt_lahir Jenis_kelamin Agama Usia No_hp |
Nama_Admin
Nama_Admin
Jumlah_Bayar
Total_Bayar |
2)
Bentuk
Normalisasi I
3)
Bentuk
Normalisasi II
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk
normal ketiga jika berada dalam bentuk normal kedua. Setiap atribut bukan kunci
tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.
1)
Tabel
Siswa
Tabel Siswa digunakan untuk
menampung data siswa
2)
Tabel
Pembayaran
Tabel Pembayaran
digunakan untuk menampung data pembayaran
3)
Tabel
Admin
Tabel Pinjam
digunakan untuk menampung data admin
4)
Tabel
Tungakan
Tabel tunggakan digunakan untuk
menampung data Tunggakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar